Buku SMP Athalia
Wiji Thukul : Teka-Teki Orang Hilang
Lelaki cadel itu tak pernah bisa melafalkan huruf "r" dengan sempurna. Ia "cacat" wicara tapi dianggap berbahaya. Rambutnya lusuh. Pakaiannya kumal. Celananya seperti tak mengenal sabun dan setrika. Ia bukan burung merak yang mempesona.
Namun, nila penyair ini membaca puisi di tengah buruh dan mahasiswa, aparat memberinya cap sebagai agitator, penghasut. Selebaran, poster, stensilan, dan buletin propaganda yang ia bikin tersebar luas di kalangan buruh dan petani. Kegiatannya mendidik anak-anak kampung dianggap menggerakkan kebencian terhadap Orde Baru. Maka ia dibungkam. Dilenyapkan.
Wiji Thukul mungkin bukan penyair paling cemerlang yang pernah kita miliki. Sejarah Republik menunjukkan ia juga bukan satu-satunya orang yang menjadi korban penghilangan paksa. Tapi Thukul adalah cerita penting dalam Sejarah Orde Baru yang tak patut diabaikan: seorang penyair yang sajak-sajaknya menakutkan sebuah rezim dan kematiannya hingga kini jadi misteri.
0000016803 | IND 920 Tem w | SMP Athalia (920 SMP) | Available |
0000016808 | IND 920 Tem w | SMP Athalia (920 SMP) | Currently On Loan (Due on2025-03-05) |
No other version available