Buku SMA Athalia
J3 tentang sulung, si tengah dan si bungsu
J3 berkisah tentang Juan (anak sulung), Juwita (anak tengah), Jelita (anak bungsu), tiga bersaudara yang hidup dalam keluarga yang tampak bahagia dan baik-bauk saja.
Namun, tidak untuk Juwita. Tumbuh menjadi anak tengah membuat Juwita sering terasingkan dan selalu mengalah. Lantaran, anak sulung seringkali dianggap sebagai pemimpin, sedangkan si anak bungsu biasanya dikenal sebagai sosok yang manja dan penuh dengan perhatian orangtuanya. Bahkan, pakaian dan barang-barang anak tengah, sering kali bekas dari anak sulung.
Juwita merasa hidupnya berbeda, tidak sehebat saudara-saudaranya. Juan, anak sulung yang pintar dan berprestasi. Lalu, Jelita, anak bungsu yang ceria dan jago menggambar. Tak heran kalau mimpi Juwita pun tak sekeren saudaranya. Apalagi, Juwita merasa orantuanya tidak pernah bangga terhadapnya.
Perbedaan yang dialami Juwita di keluarga besar Bagaskara, dirasakannya sejak di sekolah dasar akibat dibandingkan dengan kakaknya, Juan. Sebab, Juan dan Juwita satu sekolah. Ketakutan semakin menjadi saat diri Juwita dipaksa harus satu SMA dengan Juan dengan alasan biar efisien saat mengantar ke sekolah. Dan Juwita tak berdaya untuk menolaknya.
Nasib Juwita pun dipertaruhkan dengan alasan efisiensi. Ketakutan, tidak percaya diri, dan mengasingkan diri adalah jalan "ninja" yang dipilih Juwita agar satu sekolah tak tahu identitasnya sebagai adik Juan. Namun, apakah hal ini berhasil? Dan, apakah Juwita mendapatkan pengakuan dari orangtuanya?
0000018706 | IND 813 Ati j | SMA Athalia (813 SMA) | Available |
No other version available