Buku SMA Athalia
Nasihat untuk SBY
Dengan menulis buku ini Adnan Buyung Nasution sebenarnya telah melanggar aturan. Salah satu pasal Undang-Undang tentang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menyebutkan :
"Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, anggota Watimpres tidak dibenarkan memberikan keterangan, pernyataan, dan/atau menyebarluaskan isi nasehat dan pertimbangan kepada pihak manapun"
Buyung justru membeberkan pengalaman dan suka-duka selama menjadi anggota Watimpres angkatan pertama (2007-2009). Blak-blakan ia ungkap kenyataan pahit bahwa banyak nasihat dan pertimbangannya yang tidak didengar. Juga soal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memang jarang meminta nasehat dan pertimbangan.
Buyung juga berbicara soal tidak adanya komunikasi yang rutin dengan Presiden. Pun tidak tersedia jalur yang efektif dan praktis untuk bertemu Presiden. Selama satu setengah tahun menjadi anggota Watimpres, hanya tiga kali ia bisa berkomunikasi langsung dengan Presiden. Selebihnya, "Bergerilya".
Apakah sudah saatnya Buyung bicara? Apakah telah ditimbang kenyataan bahwa semua isu dan peristiwa yang dibicarakan masih segar dalam ingatan? Apa sudah dihitung fakta bahwa Pak SBY masih menjabat Presiden?
Bagi Buyung, buku ini justru tepat terbit sekarang. Mumpung Presidennya masih sama, agar bisa dijadikan bahan memperbaiki keadaan sekarang. Ia tak ingin Watimpres bernasib sama dengan DPA yang nasihat dan pertimbangannya tak pernah didengar Presiden, sehingga keadaannya tak bermanfaat bagi rakyat. Cuma membuat waktu dan uang.
0000005977 | IND 923.2 Pan n | SMA Athalia (923.2) | Available |
No other version available