Buku SMA Athalia
Tuhan, Mengapa Aku Harus ke China?
Minggu-minggu awal saya di China, impian saya akan kehidupan yang lebih "wah". hancur berantakan. Saya disadarkan akan satu kenyataan bahwa kehidupan saya sebagai "nona besar" udah berakhir. Di Indonesia saya bisa hidup enak, manja, dan nyaman. Tapi di China, enggak ada orang yang melayani saya. Saya membayangkan:
- Akan mendapat tempat penginapa yang mewah, ternyata tidak.
- Akan mendapat fasilitas yang memadai untuk bermain piano di sekolah, ternyata tidak.
- Akan hidup di lingkungan yang lebih bersih dan teratur, ternyaya ridak.
- Akan cepat menjumpai tenaga medis dengan pelayanan prima saat sakit, ternyata tidak.
- Akan mudah melakukan persekutuan doa dan memuji Tuhan, ternyata tidak.
- Akan menemukan gereja dengan mudah seperti di Indonesia, ternyata tidak.
Pelajaran pertama yang saya terima dari Tuhan adalah menerima. Penerimaan itu penting, Guys. Kalau saya enggak bisa terima hidup "menderita", mungkin saya udah langsung ngepack koper dan kembali ke Indonesia.
0000007835 | IND 248 Sur t | SMA Athalia (248 SMA) | Available |
No other version available